Rabu, 12 November 2014

Yakuza Buat Pistol 3D Semakin Membahayakan

 Teknologi memang ada segi positifnya. Tetapi kalangan sindikat organisasi kejahatan dunia termasuk mafia Jepang - Yakuza - ikut pula memanfaatkan   teknologi  untuk "usahanya" melakukan kejahatan. Misalnya memanfaatkan printer 3 dimensi (3D) untuk membuat pistol.
"Kini dengan teknologi maju, menggunakan printer 3D kita bisa membuat pistol sendiri. Bukan tidak mungkin Yakuza melakukan itu, memudahkan membuat dan menggandakan pistol dari printer 3D dan hal ini bisa berfungsi seperti pistol betulan," papar Mitsuhiro Suganuma, mantan Kepala Badan Intelijen Keamanan Nasional Jepang, yang  ahli di bidang Yakuza, Jumat (10/10/2014) sore khusus kepada Tribunnews.com di kantornya, di mana dia juga sebagai Chairman Asosiasi Asia Socioeconomic Development Cooperation.
Di Jepang tidak boleh ada orang sipil memegang senjata api. Kalau pun ada ijin, setelah masa berlaku habis harus dikembalikan dan tidak akan diperpanjang lagi saat ini. Semua dihitung bahkan jumlah peluru dan laporan penggunaan peluru satu per satu pun harus dilaporkan ke pihak kepolisian. Terlalu amat detil dan terlalu  sulit sekali terkait senjata api di Jepang.
Oleh karena itu dengan keberadaan printer 3D sebenarnya sangat membantu kalangan Yakuza memiliki senjata api. Sementara polisi pun semakin kesulitan mendeteksi karena terkait pula UU Anti Yakuza di mana polisi juga tak bisa lagi dekat-dekat anggota Yakuza saat ini untuk mencari informasi, kecuali ada surat perintah dari atasan atau dari pengadilan. Begitu ketatnya penggunaan pistol atau senjata api, sampai-sampai pernah ada kejadian di masa lalu seorang polisi bunuh diri dengan pistolnya, dianggap satu kesalahan sehingga pangkatnya diturunkan meskipun sudah meninggal dunia. Ini artinya tak ada yang lepas dari hukum kalau sudah melakukan pelanggaran senjata api di Jepang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar